Akhirnya Kudapatkan Jawaban
Jumat, 05 Oktober 2007
Akhirnya Kudapatkan Jawaban, Tapi Menyakitkan


Terlempar ku dikelamnya malam

Terlelap diriku dalam angan

Segala ingin yang tersimpan dihati

Ingin kulucuti duka yang menusuk sukma

Kupungut satu asa yang coba balut luka

Resah dihati bawalah pergi

Dan izinkan aku menembus awan

Ingin kurasa indah arti cinta

Puing rasa dalam dada kemana kulabuhkan semua

Yakinkan hatimu tuk terangi jiwaku

Buka mata hatimu dan rasakan indah

Kau adalah bunga yang ingin Kupetik

Yang akan selalu semerbak ditiap nafasmu

Jadikan diriku yang lusu sebagai ‘Bintang’ yang terangi anganmu yang kosong

Terangnya sinarku yang ingin kaurasa dalam rindu.

Kujadikan dirimu ‘Bungaku’ yang terindah

Kan selalu hiasi hati dan memberi arti

Tapi kini hanya cerita yang lalu

Berlalu bersama luka yang ia tanamkan padaku

Namun sekarang semua berakhir

Bersama dengan perih yang tlah ia ukir

Begitu perihnya, ketika ia dulu membuatku menangis

Dan ia pun tak tahu

Begitu sakitnya saat aku tersiksa oleh rindu yang ia ciptakan

Tapi lebih pedih lagi saat aku sadari

Bahwa cintanya tak pernah kumiliki

Bahkan dihatinya tak sedikitpun ada cinta atasku

Betapa bodohnya aku

Terlalu berharap pada harapan-harapan palsu

Begitu menginginkan mimpi-mimpi yang tak pernah terjadi


Dialah manusia yang memuja dan mendewakan cinta

Dan dialah yang juga diperbudak oleh cinta

Tak tahu dengan apa ia mengartikan sebuah keikhlasan dari cinta

Yang diketahuinya adalah bagaimana cinta itu mewarnai hidupnya dengan tawa

Dia yang tak memahami arti sebuah tangis

Dan tak faham akan arti sebuah pengorbanan

Dia juga yang tak yakin akan sebuah kepercayaan

Menjalani hidup tanpa tahu rencana masa depan

Mengukur kebahagiaan dengan keindahan hari ini


Setelah semua yang ada padaku direnggut olehnya

Habis sudah harapanku untuk mendapati cinta

Remuk…….

Kehormatanku telah diodai oleh kebohongannya

Apakah aku terlalu menyayangi dia?

Hingga aku tak sadar akan bom waktu yang tertanam dalam jiwa

Apa aku terlambat untuk menyadari

Akan kehadirannya yang aku ingini


Akhirnya aku dapatkan jawaban atas pertanyaan yang aku pendam

Jawaban atas teka-teki yang ia berikan

Adakah Cinta dihatimu?

Pernahkah hatinya memikirkanku

Selama ini alasan-alasan yang ia hadirkan

Tak begitu mampu menenangkanku

Tidak pula dirinya

Yang haus kasih sayang seorang Pria

Aku Malu…..

Aku Takut……..

Aku malu akan keadaan

Aku takut akan jawaban yang ia berikan


Setelah sekian lama ia diam

Kini terbuka mulut manisnya yang selama ini bungkam

Pandangannya memabukkan

Entah apa yang hendak ia muntahkan

Menyayat pilunya jiwa

Diakah Kekasihku ?

Yang pergi saat dunia menjauh

Henyak aku dibuatnya

Akan jawaban yang membuatku gila

Aku begitu hancur dengan kata yang ia ucapkan

“Lebih Baik Kita berpisah saja ya”

Itulah Peluru yang menembus jantungku

Dan kini tertanam menunggu waktu

Menanti akan kematianku

Masih terasa taring yang tertancap di leherku

Setiap saat membuatku menangis

Setiap hari menghadirkan perih yang tiada berhenti


Masih bisakah aku menangis?

Jika air mataku tlah kering !

Masih dapatkah aku mendengar?

Jika Resah jiwaku tak dapat kusuarakan!

Masih dapatkah aku tegar?

Jika bangkitnya aku selalu dijegal!

Masih dapatkah aku jadi lilin?

Jika aku sendiri yang nantinya akan hancur!

Masih bisakah aku mengartikan Dirinya ataupun mereka?

Jika ia hanya menganggapku penghibur luka!

Tidak mengertikah mereka?

Bahwa aku juga ingin mereka tahu,

betapa berat beban diotakku!


Bukan bagaimana kau membenciku,

Tapi bagaimana kau memaafkan diriku.

Mencintai dan menyayangi

Bukan bagaimana kau membaca dan mendengar kalimatku

Melainkan bagaimana kau memahami maknanya.

Mencintai dan menyayangi

Bukan bagaimana kau melihat apa yang ada padaku,

Tapi apa yang kau rasakan saat ada dan tak ada aku.

Mencintai dan menyayangi

Bukan bagaimana kau melepaskan aku,

Namun bagaimana kau mempertahankan aku.


Lagu itu menggoda

Menyegarkan kenangan yang dulu sirnah

Alunan musik itu membahana

Melukiskan cinta kita yang teramat indah

Lirik itu hangat dijiwa

Sehangat pelukanmu

Kecupan itu masih terbayang

Ketika pertama kalinya kau melenggang


Yach, mungkin itulah hal terbaik yang dapat kita lakukan.

Biar lembar hitam & putih masa lalu menyingkir dari hidupku.

“Maaf”

Itulah kata terakhir yang dapat kauucapkan.

Jika kau anggap adanya aku adalah suatu beban,

Maka biar ku menjauh dari hidupmu.

Tapi percayalah,

Kau telah ajari aku banyak hal.

Biar benalu ini pergi !

Dan menitih hari harinya tanpa tangis dan penyesalan.

Andai akulah duri yang selalu melukai hatimu,

Maka duri itu akan enyah dan lenyap dari duniamu.

Dan jika hadirku tlah menyulam sebait tawa dalam sajak yang kau titih,

Maka hanya segores terimakasih yang dapat kulantunkan.

Aku tak akan pernah lagi bertanya apa salahku,

Karena aku tahu kau tak akan pernah mau menjawabnya.

Yang salah hanyalah aku manusia bodoh yang selalu buatmu luka.

Andai saja aku dapat menyadarinya lebih awal

Akan cinta yang tak pernah kau miliki

Tentang kebohongan yang kau buat selama ini

Entahlah, Mungkin aku memang pantas mendapatkannya.

Jika suatu saat kau ingin kembali

Atau ada yang lain hadir di hati

Atau mungkin Engkau

Apa ia bisa menghapus perihku?

Bisakah ia membingkaiku dan tak menyakitiku?

Sanggupkah Ia menghadirkan rasa percaya akanku?

Dan aku tak lagi egois karenanya

Selamanya aku masih mengharapkanmu Adinda.

Jika kepergianku bisa buatmu damai ,

Maka kupinta satuhal,

“Jangan menyesal mengenal aku”

Label:

posted by Little Moron @ 22.38  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
 
About Little Moron

Name:Little Moron
Home: Surabaya, East Java, Indonesia
About Me:
See my complete profile
My Blog data


Moron Scream

Free shoutbox @ ShoutMix
Where I should to go..



Supported By

Free Blogger Templates

BLOGGER

Blogskins

Other
The Promises Are Broken Again And The Scarr Remains