Dari Lebaran Yang Lalu...
Rabu, 10 Oktober 2007
Perbedaan Hari Lebaran,Antara Ideologi dan Toleransi

Hari Raya Iedul Fitri memang telah lewat beberapa waktu yang lalu. Namun, semarak suasana dan dampak yang diakibatkannya masih jelas terbayang di benak kita. Mulai dari fenomena mudik, dan perputaran ekonomi ketika lebaran yang begitu cepat, sampai penentuan jatuhnya satu syawal yang menuai pro dan kontra. Apabila hari raya idul fitri pada tahun-tahun sebelumnya hanya terjadi dua perbedaan yaitu antara NU dan Muhammadiyah. Pada tahun ini empat versi lebaran muncul dari beberapa kelompok ormas dan komunitas. Bahkan yang terakhir yaitu kelompok yang keempat, baru melaksanakan shalat Idul Fitri pada hari Minggu (14/10). Mereka adalah sebagian warga Dusun Kalianyar, Desa Sumbersuko, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.

Mereka berpendapat demikian lantaran didasarkan pada perhitungan kalender Islam yang bersumber dari kitab Mujarabat kuno (Primbon Jawa). Karena menurut Imam yang memimpin Salat Id, Ustadz Rasuli,mereka sejak dulu sudah berpedoman pada Mujarabat.
Kelompok yang lainnya adalah jemaah An-Nadzir. Dengan sekitar 300 anggota jemaah, mereka melaksanakan salat Id di lapangan tepi Danau Mawang, Kelurahan Borongloe, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Pada hari Kamis (11/10) lalu.

Jemaah ini dapat dengan mudah dikenali dari jubah dan sorban warna hitam serta ikat kepala warna putih yang mereka kenakan. Dan juga dari rambut mereka yang dicat warna pirang dan agak kekuning-kuningan. Ajaran yang masuk ke Gowa melalui Syech Muhammad Al Mahdi Abdullah, imam kaum An-Nadzir pada tahun 1998 ini, tidak hanya berasal dari Gowa, jemaah An-Nadzir juga datang dari Kota Palopo, Makassar, Nusa Tenggara, dan Toli-toli.

Menurut penanggung jawab jemaah An-Nadzir yang juga bertindak sebagai imam salat dan khatib, Ustadz Lukman A Bakti mengatakan kelompoknya menjalankan salat Id ini dengan mengambil rujukan gejala alam seperti air laut pasang penuh. "Ketika laut pasang, itu berarti bulan dan matahari berada pada posisi sejajar," jelasnya dan ia menambahkan bahwa gejala alam ini didukung tanda-tanda alam lainnya seperti bulan tsabit yang sudah tidak nampak sejak Rabu (10/10) sekitar pukul 2.00 dini hari.

Sebenarnya pandangan kelompok An-Nadzir ini tidak begitu mengejutkan karena pada tahun sebelum-sebelumnya mereka juga menjadi kelompok yang paling awal menunaikan Shalat Id dibandigkan dengan pemerintah dan kelompok ormas islam yang lain

Versi selanjutnya yaitu versi kedua adalah versi yang diyakini oleh Jamaah Muhammadiyah. Mereka melaksanakan Shalat Id pada hari Jum’at (12/10).Hal itu sesuai maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang menetapkan 1 Syawal 1428 Hijriyah jatuh pada Jumat, 12 Oktober. Penetapan yang tertuang dalam maklumat bernomor 03/MLM/I.0/E/2007 itu berdasarkan sistem hisab hakiki wujudul hilal yang dijadikan pedoman oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Sedangkan versi ketiga yaitu yang dilaksanakan NU bersama Pemerintah. Pemerintah melalui Menteri Agama Maftuh Basyuni menetapkan 1 Syawal 1428 H jatuh pada Sabtu (13/10). Keputusan itu diambil dalam Sidang Isbat di Jakarta, Kamis malam, yang melibatkan sejumlah ormas Islam dan diikuti para utusan sejumlah negara sahabat.
Menurutnya, dari sedikitnya 40 titik pantau hilal (bulan) mulai bagian barat (Aceh), tengah (Maluku, Kalimantan, dan Sulawesi), dan timur (Papua), hilal masih terlihat di bawah ufuk. “Dengan demikian puasa digenapkan menjadi 30 hari,” kata Maftuh.

Sedangkan versi terakhir yang tak lain adalah versi keempat adalah penentuan 1 Syawal yang dilaksanakan warga Dusun Kalianyar, Desa Sumbersuko, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, yang baru menunaikan salat Id, Minggu pagi.
Salat Id yang digelar di musala Dusun Kalianyar ini diikuti 100-an jemaah. Mereka berkumpul sejak pukul 06.00 WIB, sembari mengumandangkan takbir. Pukul 07.00 WIB, Salat Id dimulai dipimpin Ustadz Rasuli, dan sebagai khatib Ustadz Abdullah.

Munculnya empat versi penentuan jatuhnya satu syawal tahun ini memang menuai berbagai tanggapan dari masyarakat.

Label: , ,

posted by Little Moron @ 21.00  
2 Comments:
  • At 8 Desember 2007 pukul 17.43, Anonymous Anonim said…

    Test....
    postingannya panjang kali
    but
    good

     
  • At 25 Desember 2007 pukul 09.46, Anonymous Anonim said…

    Ass...

    Wahyu posting mU kOq pnjang-pnjang..

    Apa lagi puisinYa..........

    Tapi ga' masalah cz pUisi Mu baguS-bagus....

    yawda dech gitu aja makasih.........

    wass...

     
Posting Komentar
<< Home
 
 
About Little Moron

Name:Little Moron
Home: Surabaya, East Java, Indonesia
About Me:
See my complete profile
My Blog data


Moron Scream

Free shoutbox @ ShoutMix
Where I should to go..



Supported By

Free Blogger Templates

BLOGGER

Blogskins

Other
The Promises Are Broken Again And The Scarr Remains